Jenis-jenis Dioda dan Pengertiannya – Dioda atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Diode adalah komponen elektronika yang dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah saja. Jika arah arusnya terbalik, maka Dioda akan menghambat arus listrik tersebut. Karena sifatnya yang dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah (forward bias) dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya (reverse bias), dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor ini sering digunakan sebagai penyearah bentuk gelombang (wave rectifier) dalam pencatu daya dan detektor radio. Dioda juga sering digunakan pada rangkaian-rangkaian listrik dan elektronika yang memerlukan hasil “satu arah”. Bahan semikonduktor yang sering digunakan untuk membuat Dioda adalaah bahan Silikon (Si) dan bahan Germanium (Ge).
Pada awal penemuannya, perangkat yang
menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat dari arah sebaliknya ini
disebut dengan nama Rectifier atau Penyearah. Nama Dioda ini pertama kali
diperkenalkan oleh William Henry Eccles pada tahun 1919. Istilah Dioda ini berasal dari kata “Di” yang artinya adalah “dua” dan kata “ode” yang artinya adalah “jalur”.
Jenis-jenis Dioda (Diode)
Seiring dengan perkembangan teknologi dan
kebutuhan, Dioda kini telah memiliki banyak jenis dan masing-masing jenis
memiliki fungsinya. Berikut dibawah ini adalah jenis-jenis Dioda dan penjelasan
singkat pada jenis-jenis dioda tersebut.
1. Dioda Normal (Dioda PN Junction)
Dioda jenis ini merupakan dioda yang paling
sering ditemui dalam rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian pencatu
daya (power supply)
dan rangkaian frekuensi radio (RF). Dioda jenis ini disebut juga Dioda Normal (Normal Diode) karena merupakan dioda standar yang paling
umum digunakan ataupun Dioda Penyearah (Rectifier Diode) karena biasanya digunakan sebagai penyearah
pada Pencatu Daya. Dioda ini juga dikenal dengan nama PN Junction Diode.
2. Dioda Bridge (Bridge Diode)
Dioda Bridge pada dasarnya adalah Dioda yang
terdiri dari 4 dioda normal yang umumnya digunakan sebagai penyearah gelombang
penuh dalam rangkaian Pencatu Daya (Power Supply). Dengan menggunakan Dioda Bridge ini, kita
tidak perlu lagi merangkai 4 buah dioda normal menjadi rangkaian penyearah
tegangan AC ke tegangan DC karena telah dikemas oleh produsen menjadi 1
komponen saja. Dioda Bridge ini memiliki 4 kaki terminal yaitu 2 kaki terminal
Input untuk masukan tegangan/arus bolak-balik (AC) dan 2 kaki terminal untuk
Output Positif (+) dan Output Negatif (-).
3. Dioda Zener (Zener Diode)
Dioda Zener adalah jenis dioda yang dirancang
khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian reverse bias(bias balik). Karakteristik Dioda Zener ini
adalah dapat melewatkan arus listrik pada kondisi bias terbalik (reverse bias)
apabila tegangan mencapai titik tegangan breakdown-nya. Namun pada
saat Forward bias (bias
maju), Dioda Zener ini dapat menghantarkan arus listrik seperti Dioda normal
pada umumnya. Dioda Zener dapat memberikan tegangan referensi yang stabil
sehingga banyak digunakan sebagai pengatur tegangan (Voltage Regulator) pada pencatu daya (Power supply).
4. Dioda LED (Light Emitting Diode)
Dioda LED atau Light Emitting Diode merupakan jenis dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju (Forward bias).
LED ada yang berwarna merah, jingga, kuning, biru, hijau dan putih tergantung
pada panjang gelombang (wavelength) dan jenis senyawa semikonduktor yang
digunakannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan aplikasi LED di
lampu-lampu penerangan rumah maupun jalan raya, lampu indikator peralatan
elektronik dan listrik, lampu dekorasi dan iklan serta backlight untuk TV LCD.
5. Dioda Foto (Photodiode)
Dioda Foto atau Photodiode adalah jenis Dioda
yang dapat mengubah energi cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto ini sering
digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi cahaya seperti pada sensor cahaya
kamera, sensor penghitung kendaraan, scanner barcode dan peralatan medis. Dioda
Foto ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Dioda Photovoltaic yang menghasilkan tegangan seperti sel
surya dan Dioda Photoconductive yang tidak menghasilkan tegangan dan harus diberikan sumber
tegangan lain untuk penggerak beban.
6. Dioda Laser (Laser Diode)
Dioda Laser atau Laser Diode adalah jenis dioda
yang dapat menghasilkan radiasi atau cahaya koheren yang dapat dilihat oleh
mata dan spektrum inframerah ketika dialiri arus listrik. Dioda Laser ini
sering digunakan pada perangkat audio/video seperti Player DVD dan Blueray,
Laser pointer, Scanner Barcode, Alat ukur jarak dan Printer laser. LASER pada
dasarnya adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation.
7. Dioda Varactor (Varactor Diode)
Dioda Varactor atau kadang-kadang disebut juga
dengan Dioda Varicap adalah jenis dioda yang memiliki sifat kapasitas yang
berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan. Dioda Varactor ini sering
digunakan di rangkaian-rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi seperti
osilator, TV Tuner dan Radio Tuner. Simbol Dioda Varactor atau Dioda Varicap
ini dilambangkan dengan sebuah dioda yang ujungnya ditambahkan sebuah
kapasitor.
8. Dioda Tunnel (Tunnel Diode)
Dioda Tunnel atau Dioda Terowongan adalah jenis
dioda yang mampu beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi dan dapat
berfungsi dengan baik pada gelombang mikro (Microwave). Dioda Tunnel ini biasanya digunakan di
rangkaian pendeteksi frekuensi dan konverter. Dioda Tunner disebut juga dengan
Dioda Esaki. Nama Esaki diambil dari nama penemu Dioda jenis ini.
9. Dioda Schottky (Schottky Diode)
Dioda Schottky merupakan
jenis dioda dengan tegangan maju yang lebih rendah dari dioda normal pada
umumnya. Pada arus rendah, tegangan jatuh bisa berkisar diantara 0,15V hingga
0,4V. tegangan ini lebih rendah dari dioda normal yang terbuat dari silikon
yang memerlukan 0,6V. Dioda ini banyak digunakan pada aplikasi rectifier
(penyearah), clamping dan juga aplikasi RF.Source : http://teknikelektronika.com
Comments
Post a Comment